Sahabat,
Sungguh bersyukur aku dikurniakan sahabat sedemikian rupa,
Jatuhnya aku, sakitnya aku, lalainya aku,
Allah kurniakan engkau untuk bantu aku bangkit semula.
Jalan menuju redhaNya tak mudah,
Jalan menuju mardhatillahNya takku duga,
Jalan menuju arah yang benar penuh dengan onak durinya,
Adanya kau sebagai pembantu,
Adanya kau sebagai penguat semangat,
Adanya kau menasihati aku pada setiap buruk lakuku,
Aku hargai,
Sangat...
Perginya kau,
Aku tak dapat tangisi,
Aku selalu kata pada diri -
“Jika kau menangis
dekat perkara sekecil ini, adakah engkau juga menangis bila rindunya sama
Ya Rasulullah?
Menangis bila lupa pada Sang Pencipta? Menangis bila terkenangkan
dosa-dosa kau?
Menangis bila laghanya engkau dengan hal duniawi?”
Aku
cuba kuatkan hati,
Kata-kata
semangat yang pernah dikau bagi,
Akan
menjadi tatapan bila perlu In Shaa Allah,
Moga
Allah berkati ukhuwah ini,
Sekali
lagi maaf tak mampu nak mengalirkan air mata,
Tapi
mungkin benteng tu tak mampu ditahan
lagi,
Mungkin
akan melimpah jua,
Suatu
hari nanti...
yup shabat la yg paling penting :)
ReplyDeletedone follow u :)
http://thedyans110.blogspot.com/2014/05/dalam-kenangan-kolej-matrikulasi-perlis.html